Opini Saya




"ORANG TUAKU GAK BENER"
By : Eli Krisnawati
--------
Perlu diketahui, tulisan ini adalah opini saya tentang pengalaman hidup yang saya dapatkan, terutama dari anak terhadap orang tuanya.
Orang tua adalah sosok yang sangat berarti, hero dalam kehidupan, yang rela melakukan apapun untuk anaknya. Everything for life.
Tapi apa jadinya, jika anak yang selama ini dibesarkan menjadi anak yang membangkang? Apa jadinya jika anak yang diberikan pendidikan yang lebih tinggi dari orang tuanya, justru tak punya attitude terhadap mereka? Saya rasa dan saya pikir, kisah "Malin Kundang" anak durhaka masih terjadi sampai hari ini.
Saya tidak akan menyalahkan orang tuanya. Saya juga tidak akan menyalahkan sepenuhnya pada mereka yang berstatus sebagai anak. Sekali lagi, ini adalah opini saya.
Saya memang belum menjadi orang tua, tapi setidaknya bisa merasakan dan belajar.
Orang tua telah memberikan kasih sayang kepada anaknya sejak dalam kandungan. Ibu mengandung sembilan bulan, ayah bekerja keras untuk menyukupi kebutuhanmu. Agar ketika kamu lahir di dunia, kamu dalam kondisi yang mereka harapkan. Kamu tahu, apa yang dirasakan orang tuamu ketika kamu hadir pada kehidupan ini? Ketahuilah, mereka sangat bangga. Mereka bahagia, menghidupimu sejak dalam kandungan penuh kerelaan hati. Dan berharap, semoga kehidupanmu akan jauh lebih baik dari pada mereka, 'orang tuamu.'
Membesarkan dan mendidik anak bukan hal yang mudah. Mengapa saya bisa mengatakan demikian? Karena saya punya banyak keponakan, dan belajar dari kakak saya bagaimana mendidik anak, agar suatu saat minimal si anak berbakti kepada orang tuanya.
Namun, apa jadinya jika orang tua yang sudah membesarkanmu, menyekolahkanmu sampai sarjana. Perilakumu terhadap mereka membuat sakit hati? Dengan kalimat mu yang tidak terkontrol dengan baik. Mereka berharap, kelak saat dewasa kamu bisa diandalkan, minimal berbakti kepada mereka. Kenyataannya, harapan tidak selalu menjadi kenyataan.
Justru kamu semakin berani. Attitude semakin menghilang dalam dirimu. Berani membentak, memukul, apalagi membunuh. Tingkat paling keji seorang anak terhadap orang tuanya.


Marah boleh, kecewa terhadap orang tua pun boleh. Tapi sejahat-jahatnya orang tuamu, ridho mu ada pada mereka. Mereka harus tetap kamu patuhi. Harus kamu kasihi. Harus kamu hormati. Intinya, harus diperlakukan dengan baik. Jika kamu merasa belum bisa membahagiakan mereka, setidaknya kamu tidak menyakiti hatinya.
Apalagi jika kamu berani mengatakan, "ORANG TUAKU GAK BENER." Hei, memang kamu sudah berkontribusi apa terhadap orang tuamu? Sedikit logika: Kalo orang tuamu gak bener, mereka gak akan ngurus kamu. Lalu, apa kamu sudah balas budi? Kalo pun sudah, apakah itu cukup? Saya paham, kamu mengatakan demikian karena beberapa alasan. Tapi sekali lagi, orang tua tetap harus kamu hormati. Mari berfikir. Bayangkan saja, bagaimana jika itu terjadi pada anak kamu nanti? Kamu sudah membesarkan dengan susah payah, kamu sudah rela gak makan untuk anakmu, kamu sudah rela jarang tidur karena tangisan anakmu, membesarkan anakmu sampai dewasa, tapi saat sudah dewasa, anakmu sama sepertimu. Apalagi anakmu mengatakan kalimat yang kasar, "Orang tuaku gak bener"
Bagaimana perasaanmu?
Saya yakin, kalo kamu normal pasti akan menjawab sakit hati. Anak yang sudah dididik selama ini, yang mana orang tua tidak meminta balasan apapun selain berbakti, justru menjadi anak yang tidak tahu diri. Tidak punya attitude. Tidak berterima kasih.
Ingat pepatah yang mengatakan, "Buah tak jauh dari pohonnya." ?
Bayangkan saja kalau kamu jadi orang tua dan anakmu seperti itu.
Saya paham, kadang keinginan anak tidak seperti keinginan orang tua. Tidak salah, jika anak memberikan pengertian. Namun, jika melakukan tindakan yang gak wajar, kalau kamu berani melawan orang tuamu. Sudah pasti, ini salah. Dan sangat menyakitkan bagi orang tua.
Orang tua tidak akan meminta imbalan terhadapmu. Apa yang kamu lakukan selama ini, belum tentu cukup untuk membalas kebaikan mereka. Apalagi mereka sampai berfikir, "Kehidupan anakku harus lebih baik dari pada orang tuanya."
Seharusnya, sebagai anak pun belajar memahami. Sebegitu nya, orang tua merelakan jiwa raganya untuk anaknya. Agar kelak, apa yang diharapkan orang tua bisa kamu wujudkan. Jika kamu merasa menyakiti orang tuamu, minta maaf lah. Saya yakin, orang tua akan bahagia. Apalagi tidak hanya sekedar maaf, kamu pun belajar memperbaiki kesalahan selama ini.


Percayalah, orang tua akan bahagia saat yang mereka harapkan terhadap anaknya bisa terwujud. Dan tidak ada orang tua di dunia ini yang menginginkan anaknya menjadi pembangkang. Semoga, kelak kita bisa menjadi orang tua yang bijak dalam menyikapi permasalahan anak-anak.
---
Tulisan ini sebagai pembelajaran untuk saya sebagai calon orang tua. Tidak hanya saya. Kamu dan mereka pun berhak belajar. Semoga, kelak memiliki anak-anak yang berbakti. Aamiin.

Comments

Popular Posts