Untuk kamu yang dulu aku perjuangkan
Dear Kamu,
Tulisan ini aku buat karena aku ingin menuliskan perjalanan asmara yang akhirnya kandas. Nyatanya, janji pun hanya manis di bibir saja. Akan tetapi, aku akan tetap berterimakasih kepadamu.
Untuk kamu yang dulu aku perjuangkan. Tak mengapa jika kau ingin meninggalkan aku. Tak mengapa jika akhirnya kau memilih yang lain. Sebab, aku tidak akan memaksa dirimu untuk bersamaku. Sebuah kerelaan yang memang berat, tapi memang begitu kenyataannya. Pun, aku harus berani melepaskan.
Untuk kamu yang dulu aku perjuangkan. Kamu tak pernah tahu bagaimana aku mempertahankan rasa dari kejauhan. Kamu tak pernah tahu, bagaimana semangatku dalam bekerja hanya untuk mengingat sebuah janji yang di sepakati bersama. Kamu tak pernah tahu, bagaimana banyak lelaki yang aku tolak yang lebih darimu, tapi aku tetap memilihmu. Lalu, harapanku tak sesuai dengan ekpetasiku. Kau justru memilih dengan yang lain. Apa kau tak merasakan sakit itu di kemudian hari? Tak mengapa, kau melakukan itu. Tapi lakukanlah kepadaku dengan cara yang baik seperti awal mulamu datang kepadaku.
Untuk kamu yang dulu aku perjuangkan. Kamu tak pernah tahu bagaimana aku mempertahankan rasa dari kejauhan. Kamu tak pernah tahu, bagaimana semangatku dalam bekerja hanya untuk mengingat sebuah janji yang di sepakati bersama. Kamu tak pernah tahu, bagaimana banyak lelaki yang aku tolak yang lebih darimu, tapi aku tetap memilihmu. Lalu, harapanku tak sesuai dengan ekpetasiku. Kau justru memilih dengan yang lain. Apa kau tak merasakan sakit itu di kemudian hari? Tak mengapa, kau melakukan itu. Tapi lakukanlah kepadaku dengan cara yang baik seperti awal mulamu datang kepadaku.
Untuk kamu yang dulu aku perjuangkan. Terimakasih, karenamu akan menyadari, bahwa memperjuangkanmu adalah membuang waktu berhargaku. Terimakasih, karenamu aku mengerti bahwa aku belum menemukan seorang yang benar mencintai. Sebab itu, Allah memberiku kesadaran. Bahwa berharap lebih kepada manusia adalah sesuatu yang menyakitkan. Sebab itu, Allah tahu mana yang terbaik untuk hidup dan hatiku. Terimakasih sekali lagi
Eli Krisnawati
Brebes, 15 September 2018
Comments
Post a Comment